13 Okt 2014

Cetivasi: “Menuai Cinta” by Ifan


Kesempatan kali ini, saya mau berbagi dongeng yang di dapat dari Dosen saya saat belajar di kelas Character Building, semoga kalian suka dan terinspirasi, maaf jika masih ada kesalahan kata Typo agak beda nulisnya, sekarang pake bahasa ala mendongeng :D hehe … kalo kurang jelas nanti di komentar aja. Ok …

Selamat Membaca . . .

Sebuah kisah dari Tiongkok di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu -begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.
Suatu kali sang tuanmenyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk disana.
“Hutang mereka sudah jatuh tempo,” kata sang tuan.
“Baik, Tuan.” sahut si bodoh. “Tetapi uangnya mau diapakan?”
“Belikan sesuatu yang belum aku miliki.” jawab si tuan.
Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya, mengumpulkan receh demi receh uang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.
Akhirnya si bodoh berhasil juga menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan ia teringat pesan tuannya, “Belikan sesuatu yang belum aku miliki.”
“Apa, ya?” tanya si bodoh dalam hati.
Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia miliki?”
Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
“Tuangku, memberikan uang ini kepada kalian,” katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.
Ketika si bodoh pulang danmelaporkan apa yang telah dia lakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
“Benar – benar bodoh.” omelnya.
Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka, pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu.
Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya.
Singkat cerita sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya sibodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyanbut mereka dengan riang gembira, mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.
“Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?” tanya sang tuan.
“Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan miliki. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segalanya. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah Cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama Tuan. Sekarang tuan Menuai Cinta mereka.”

Subhanallah ya :) semoga kalian bisa memetik hikmah dan amanat dari dongeng “Menuai Cinta” itu tadi. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

"aku sangat senang bila anda dapat meninggalkan komentar disini"