8 Mei 2014

“Kisah Polisi Yg Menilang Sahabatnya”


Disuatu Perempatan Jalan, tepat saat Lampu Merah sedang menyala, Sebuah Mobil Menepi, karena Ditahan oleh seorang Polisi Lalu Lintas yang hendak menilang mobil tersebut.

Priiiiit………!! Prittttt …. !

“Tolong tunjukkan SIM nya! “ Kata polantas.

Dengan wajah kesal si pengemudi berkata “Maaf pak, saya tau salah menerobos lampu merah, tapi tolong pak jangan ditilang, saya buru-buru karena anak saya ultah”.
Sambil cemas pengemudi yang bernama Ari itu menatapi wajah polisi tersebut, yg ternyata adalah teman SMA.

“Lho… kau kan si Tono, kita temen SMA dulu!” Sambut Ari dengan nada lega, tapi Tono si Polisi tersebut hanya senyum sambil tetap bersikukuh meminta SIM si Ari.

Dengan wajah kecewa Ari pun memberikan SIM nya kemudian langsung masuk kedalam mobil nya & menutup kaca pintunya rapat-rapat. Sementara Tono menulis sesuatu dikertas tilangnya.

Beberapa saat kemudian, Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari. Sambil memandangi wajah Tono penuh kecewa, Ari pun membuka kaca pintu mobilnya hanya sedikit aja, maksud hanya cukup untuk slipkan kertas tilang aja. Tono pun memberikan kertas lewat kaca yg terbuka hanya skitar 2 CM itu lalu pergi tanpa kata.
Sambil menggerutu, kesal, Ari membuka kertas tersbut, tapi…

“Hei,apa ini? kenapa SIM saya dikembalikan? dan ini kertas apa! ” Gumam Ari.

Segera Ari membuka kertas pemberian Tono tersebut dan ternyata Tono tidak menilangnya, tp justru menulis surat yg isinya:

“Hai Ari, kau tau ga, dulu saya punya anak satu-satunya yang meninggal ditabrak oleh Penerobos Lampu Merah. Pengemudinya dihukum 3 bulan. Setelah bebas ia dapat berkumpul & memeluk anak nya lg. Sementara saya… saya tidak dapat melihat apalagi memeluk anak saya lagi. Beribu kali saya mencoba untuk maafkan Pengemudi itu tapi tidak bisa.
Maafkan saya Ari, kau hati-hati dijalan, tetap salam buat keluargamu & Selamat Ulang tahun buat anakmu !

Langsung Ari pun keluar dari mobil nya hendak jumpai Tono, tp dia sudah tidak ada di Pos nya.
Sepanjang jalan mengemudi, perasaan hati Ari tak tentu, berharap kesalahannya dapat termaafkan.
Tak selamnya pengertian kita sama dengan pengertian orang lain. Terkadang Suka kita, justru Duka buat Orang lain …. (-̩̩̩⌣́_⌣̀-̩̩̩)

Tinggalkan Komentar, Apa Pendapat anda ? ^_^

3 komentar:

"aku sangat senang bila anda dapat meninggalkan komentar disini"